Jamaah Sakit di RS Makkah Tidak Diurus Travel

Related Articles

• Awali Era Baru Kepemimpinan, Diplomasi Haji menjadi Agenda Utama 0 22.Nov
• Cabut Izin Travel Umrah dan Haji yang Lebih dari Satu 0 13.Mar
• Harapan Bersama Dapatkan Opini LK BPIH Dengan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 0 21.Feb

Jeddah (KUHI) – Satuan Tugas Penanganan Jamaah Umrah (SPJU) Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) KJRI Jeddah mengabarkan, seorang jamaah umrah sakit bernama Zulkifli Ibrahim yang dirawat di Rumah Sakit (RS) King Abdul Aziz Makkah sudah dinyatakan layak pulang ke tanah air sejak sepekan lalu. Namun tidak ada satupun pihak travel yang mendatangi RS untuk mengurus kepulangan jamaah.

“Bagaimana apa ada kabar tentang travel pak Zulkifli? Kasihan pasiennya sudah lebih dari layak untuk terbang,” tulis Misbah Edman Albaharun anggota SPJU Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) KJRI Jeddah pada pukul 18.26, Selasa (17/1/2017).

Informasi Misbah tentang kondisi Zulkifli yang dilengkapi dengan photo copy visa menarik empati Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil yang selalu mengikutiupdate kondisi jemaah umrah via group whatsapp SPJU. Pukul 22.59 WIB, Dirjen Abdul Damil menginstruksikan kepada Kasubdit Umrah, Arfi Hatim yang juga aktif dalam group.  “Pak Arfi coba di-tracking di pelaporan online!,” perintah Abdul Djamil.

Kasubdit umrah yang biasa dipanggil Arfi langsung merespon berusaha mentracking perusahaan travel yang memberangkatkan. “Baik saya akan tracking terlebih dahulu pak Dirjen,” respon Kasubdit yang akrab disapa Arfi.

Usaha tracking Arfi melalui pelaporan online yang diperintahkan Dirjen PHU atau melalui Simpuh (Sistem Informasi Manajemen dan Pelaporan Umrah Online) yang baru diluncurkan 2 Desember 2016 lalu tampaknya belum membuahkan hasil. Sebagaimana dijelaskan Arfi, Simpuh masih tahap sosialisasi. “Baru 2/3 Perusahaan Penyelenggaraan Ibadah Umrah (PPIU) yang miliki username dan password,” jelas Arfi memberi alasan belum terlacaknya data jemaah atas nama Zulkifli.

Di tengah kesulitan pelacakan data travel, copy visa yang dikirim Misbah dapat membantu sebab di sini tercantum perusahaan Saudi berinisial M selaku provider visa. Copy visa didapat Misbah dari pihak RS King Abdul Aziz sebagai syarat bagi jemaah yang dirawat.

Staf Teknis Haji (STH) Ahmad Dumyathi Bashori yang menyimak percakapan group ikut urun rembuk melacak travel Indonesia yang memberangkatkan Zulkifli dengan menelpon salah satu anggota SPJU bernama Hasyim Hilaby untuk menghubungi provider. Data lengkap perusahaan Saudi dikirim via whatsapp.

“Tolong hubungi perusahaan M sekarang tanyakan mitranya perusahaan Indonesia tempat jemaah beli visa,” tegas STH yang biasa disapa Dumyathi dalam keterangan persnya yang diterimakabarumrahhaji.com.

Tidak berselang lama pukul 23.04 waktu Jeddah, Hasyim sudah menjawab di whatsapp menuliskan nama perusahaan provider visa berinisial MGEW dari Bandung. Dumyathi langsung mengirimkan informasi ini ke Arfi agar segera ditindaklanjuti.

Hanya dalam hitungan sembilan menit (23.13 waktu Jeddah), Arfi sudah mengirimkan jawaban bila pihak tour leader MGEW sedang berada di Madinah yang menurut pihak travel sedang mendampingi jemaah sakit juga di RS Aldar Madinah yang terserang stroke. “Saya sudah minta segera diproses pulangnya,” jelas Arfi pada pukul 04.13 WIB dini hari.

Menurut keterangan dokter yang dicatat Misbah, jemaah atas nama Zulkifli masuk RS King Abdul Aziz tanggal 1 Januari 2017 lalu yang didiagnosa terserang Acute Stroke dan sudah dinyatakan layak terbang ke tanah air. Zulkifli diketahui SPJU KUHI saat Misbah rutin men-sweeping RS di Makkah dan bukan dari hasil pelaporan travel yang memberangkatkan.

Berdasarkan data SPJU masih terdapat tujuh orang jemaah umrah yang berhasil didata dan akan dipantau kesehatan mereka oleh petugas. Bila mereka dinyatakan layak terbang, SPJU KUHI-KJRI akan membantu seluruh proses pemulangan mereka ke tanah air. (nrd)/kabarumrahhaji.com}