Tim Panja DPR RI Tinjau Kesiapan Penyediaan Layanan Haji 2019

Related Articles

• Mempererat Silaturahim, Kantor Teknis Haji Melakukan Kunjungan ke King Fahd Hospital Jeddah 0 05.Dec
• BPS Rampungkan Survei Kepuasan Indeks Jemaah Haji 2018 0 25.Sep
• KUHI Menerima 38 Dokumen Jemaah Umrah Wafat di Madinah 0 18.Mar

Makkah (TUH – KJRI) Anggota DPR RI yang yang tergabung dari beberapa fraksi berkunjung ke Arab Saudi untuk tinjau proses penyiapan layanan kepada Jemaah haji di Arab Saudi sore ini (12/03). Romongan anggota dewan pusat yang tergabung dalam tim Panja ini mengadakan pertemuan dengan penyelenggara penyediaan layanan Jemaah haji yang terdiri dari Akomodasi perumahan, konsumsi atau katering, serta transportasi yang tengah beroperasi di daerah Makkah.

Hadir dalam pertemuan tersebut 9 anggota dewan, yang terdiri dari anggota Komisi 8, dan Komisi 2 DPR RI. Tim Panja yang dalam rencana agendanya akan melaksanakan kunjungan kedinasan selama 7 hari ini akan memastikan secara langsung di lapangan kesiapan layanan utama kepada jemaah haji pada operasional haji musim ini.

Rapat dengan Tim Panja ini dipimping langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI (Sekjen Kemenag RI) Nur Kholis Setiawan. Turut hadir bersama Sekjen Kemanag RI Sekretaris Ditjen PHU Ramadhan Harisman, Direktur Pelaynan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Muhajirin Yanis, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri (Diryanlu) Ditjen PHU Sri Ilham Lubis. Pada kesempatan itu hadir pula Staf Teknis Haji (STH) KJRI Jeddah Endang Jumali, beresama P-STH I Amin Handoyo, P-STH II Suryo Panilih, P-STH III Agus Supriono, serta ketua-ketua Tim Penyediaan.

Pada pertemuan itu disampaikan laporan proses penyediaan pelayanan kepada jemaah saat di Arab Saudi yang telah berjalan sekitar 1 bulan. Diawali oleh pemaparan laporan proses perjalanan agenda penyediaan oleh Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham lubis, yang meliputi aspek akomodasi perumahan saat berada di Arab Saudi, layanan katering atau konsumsi jemaah, serta transportasi darat yang akan melayani perjalanan antar kota dan shalawat (shuttle bus dari pemondokan di wilayah Makkah ke Masjid Al Haram selama jemaah berada di Makkah), persiapan tenda dan AC di Arafah dan Mina, serta kesiapan penggunaan anggaran dan kontrak.(zaky/TUH)