Mengenal Daker Makkah Lebih Dekat

Zaky Mubaraq
By Zaky Mubaraq September 15, 2018 21:59

Mengenal Daker Makkah Lebih Dekat

Berlangsungnya fase puncak haji di wilayah Mekkah, menjadikan kantor Daerah Kerja (daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memiliki peran yang sangat vital.
Cakupan wilayah kerjanya meliputi kota Mekkah. Pelayanan yang disediakan mulai dari pengaturan kedatangan jemaah, penempatan pemondokan, pelayanan transportasi, penyediaan konsumsi, perlindungan jemaah, konsultasi Ibadah hingga penyebaran informasi melalui media centre haji.
Dipimpin oleh Dr Endang Jumali, Daker Mekkah diperkuat oleh 1072 personil gabungan petugas haji unsur Kemenag, Kemenkes dan tenaga pendukung PPIH Arab Saudi.
Mereka bekerja siang malam, memberikan pelayanan dari mulai ketibaan di tanah haram, fase pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina hingga pengaturan pemulangan ke tanah air.
Sebanyak 164 pemondokan atau hotel disiapkan untuk menampung jemaah selama berada di Mekkah. Hotel dikelompokkan dan menjadi tanggung jawab 10 sektor. Jarak terdekat pemondokan jamaah haji di Makkah sekitar 650 meter dan yang terjauh sekitar 3.980 meter dari Masjidil Haram. Satu sektor pelayanan khusus juga disiapkan untuk membantu jemaah haji yang memerlukan bantuan saat beribadah di Masjid Haram.
Mekkah adalah tempat menetap pertama bagi jemaah haji yang tergabung dalam pemberangkatan Gelombang II. Sekitar 103.000 jemaah datang secara bergelombang
Jemaah Indonesia rata-rata berdiam selama 20 hari di Mekkah, 5 hari di Armuzna dan 9 hari di Madinah.
Pada tanggal 26 Juli 2018 sebanyak 89.000 jemaah Gelombang I yang tiba di Madinah mulai digerakkan ke Mekkah. Intensitas pelayanan haji meningkat dratis yang mencapai klimaksnya pada saat pelaksanaan fase puncak haji.
Jumali menjelaskan selain memimpin, membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan haji, pihaknya juga harus mampu membangun kerjasama dengan instansi atau perusahaan pelayanan haji di Mekkah.
“Terutama menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dengan penyedia layanan haji Arab Saudi,” katanya,
Bahkan Jumali yang sehari-hari menjabat Kesubdit Bimbingan Ibadah Ditjen PHU Kemenag itu menggolongkan kemampuan bekerja sama dengan pihak Arab Saudi itu sebagai tantangan besar yang harus dihadapinya.
Dalam menjalankan tugas hariannya, Ketua Daker Mekkah dibantu oleh seorang Sekretaris Daker dan Sembilan Kepala Seksi yang cakupan kerjanya seluruh pelayanan haji yaitu transportasi, akomodasi, katering, bimbingan ibadah, perlindungan jemaah, pemberangkatan dan pemulangan, pengawasan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan penghubung kesehatan.
Seperti yang diakui Kepala Seksi Transportasi Daker Mekkah Asep Subhana, bis “sholawat” menjadi primadona layanan transportasi di wilayah kerjanya.
Bekerja sama dengan Naqaba (Organda Arab Saudi), PPIH menyediakan total 394 armada bis sholawat, dengan 11 rute yang menjadi jalur utamanya.
Bis Sholawat adalah layanan transportasi cuma-cuma 24 jam sehari yang mengantar jemaah dari pemondokan ke Mesjid Haram dan sebaliknya.
Pada periode puncak haji, pengoperasian sarana transportasi menjadi tanggungjawab Naqaba dan Maktab. Jumlah bis yang beroperasi sangat terbatas sehingga jemaah haji yang ingin beribadah ke Masjidil Haram harus merogoh kocek yang dalam
Selain bis Sholawat, tim transportasi juga mengatur pelayanan bis antar kota yaitu transportasi jemaah menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan kendaraan jemaah Gelombang II menuju Madinah.
Selama berada di Mekkah jemaah mendapat 40 kali makan untuk masa 20 hari. Selain itu jemaah mendapatkan ‘makanan ringan” sebagai sarapan pagi dan paket perlengkapan konsumsi seperti teh, kopi, gula, kecap dan sambal botol.
Kepala Seksi Katering Daker Mekkah Evy Nuryana menjelaskan dua fungsi utama seksi katering yaitu fungsi pengawasan produksi dan pengawasan distribusi. Fungsi pengawasan produksi dilakukan petugas katering setiap hari dengan cara terjun langsung ke dapur katering.
Nuryana menuturkan ada 36 perusahaan katering yang harus diawasi. Untuk menjamin Perusahaan Katering tersebut mematuhi kontrak, tim pengawas produksi mengunjungi dapur-dapur perusahaan saat mereka bekerja menyiapkan makanan jemaah. Pengawasan makan siang dilakukan sejak jam 01.00 dinihari hingga menjelang subuh. Dan pengawasan makan malam dimulai pukul 10:00 pagi hingga jam 16:00.
Sementara fungsi distribusi dilakukan petugas katering yang ditempatkan pada setiap sektor.
Nuryana mencatat sejumlah kendala yang pernah dihadapi tim yang beranggotakan 16 orang itu antara lain keterbatasan supply bahan baku di Arab Saudi, perubahan jadwal kedatangan mendadak dan padatnya lalu lintas menjelang fase puncak haji.
Penempatan jemaah di pemondokan menjadi tugas pokok Seksi Perumahan.
Selain menyusun penempatan kamar, penyerahan kunci , tim pemondokan juga memeriksa beberapa daftar check list tentang fasilitas yang harus tersedia dan berjalan dengan baik di setiap pemondokan.
Fasilitas tersebut misalnya ketersediaan air, dispenser air minum, lift, AC, ruang Mushola, karpet yang baik, handuk, kelengkapan kamar tidur dan toilet.(dsuita/p-ppih)

Zaky Mubaraq
By Zaky Mubaraq September 15, 2018 21:59
Write a comment

No Comments

No Comments Yet!

Let me tell You a sad story ! There are no comments yet, but You can be first one to comment this article.

Write a comment
View comments

Write a comment

<

Recent Comments

  • Rapi Ramlan

    Rapi Ramlan

    Alhamdulillah muassasa haji beserta kedubes kita solid terus bisa melayani tamu allaah swt dengan baik penuh dedikasi

    View Article
  • Arbain S

    Arbain S

    Kapan pengumumannya Pak ...

    View Article
  • Andy Tamer

    Andy Tamer

    Smg kita bisa lebih memaximalkan kinerja petugas transportasi untuk melayani duyuf al rahman d th 2018 ini amien,...

    View Article