Jemaah Umroh Tanpa Identitas Stres di Madinah

Related Articles

• Pertemuan KJRI Jeddah dengan Tim I Panja BPIH Komisi VIII DPR RI 0 19.Feb
• Pertemuan Konjen RI dengan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri dan Kepala Biro Ortala Kemenag 0 22.Dec
• Kecelakaan Tunggal Merenggut Nyawa Jemaah Umrah 0 27.Feb

Madinah (26/02/2016) : Sekitar jam 15.00 petugas umroh dari Kantor Urusah Haji Indonesia (KUHI) Muhammad Syafii berusaha keras membujuk seorang nenek  sebutlah Zeinab/Jannah berusia 67-an tahun asal Pekanbaru yang tersasar. Adegan tarik menarik antara Syafii dengan ibu Zeinab terjadi ketika diminta masuk ke ruang wisma Misi Haji Indonesia Madinah di kawasan Mashani’. “Nek, masuk ke dalam istirahat, minum dan makan!”, ucap Syafii penuh bujuk rayu. “Ibu kan capai. Nanti kita antar nenek ke tempat tinggal,” lanjut Syafii berharap yang sedang melakukan kunjungan kerja mendampingi Staf Teknis Haji I dan II melakukan lawatan kepada Jemaah haji yang masih dirawat di RS. Dar Madinah.

Ajakan Syafii tidak digubris. Ibu Zeinab teriak dan lari. “Tolooong!”, teriak bu Zeinab dengan bahasa daerah yang sepertinya dari Pekanbaru yang tidak bisa dipahami.

Reaksi bu Zeinab membuat dua orang wanita Arab bingung bagaimana mungkin seorang nenek ini tidak mau dibantu. “Kasihan nenek itu, kok tidak mau dibantu!”, ucap bu Siti sambil pergi. Semua yang hadir di depan wisma melihat tontonan ini dengan penuh kebingungan, Jemaah umroh ‘pikun’ atau ‘stres’ berjalan tanpa alas kaki dan hanya baju yang melekat.

Syafii terus mengikuti bu Zeinab berjalan ke arah utara wisma. Terlihat dari kejauhan ia masih berusaha keras meyakinkan si nenek agar mau diajak ke wisma sembari staf KUHI lainnya Masykur membuntuti dari belakang dengan mobil. Setelah perjalanan hampir setengah km Syafii berhasil membujuk bu Zeinab bahwa ia diajak ke hotel tempat menginap yang akhirnya masuk ke wisma. “Nenek, kita mau ke hotel yuk naik mobil!”, rayu Syafii yang berhasil membawa nenek ke wisma.

Sesampai di wisma nenek Zeinab memberontak ingin keluar walau disuguhi air minum dan makanan. Semua dia tolak dan ingin keluar. “Toloonnnng!,” teriak bu Zeinab tanpa henti.

Photo ibu Zeinab yang terlihat stress ini disebar ke banyak warga Indonesia yang menjadi freelance handling di Madinah, mungkin di antara mereka punya informasi kehilangan salah seorang Jemaah. Hingga jam 16:21 sore waktu Madinah belum ada informasi pihak travel yang merasa kehilangan salah seorang Jemaah.

KUHI berharap bila ada di antara pembaca yang mengidentifikasi photo nenek Zeinab ini untuk dapat segera menghubungi pihak KUHI KJRI- Jeddah (adb/kuh)