Pendaftar Temus Lampaui Prediksi, KUH Koordinasikan Rekrutmen Lebih Baik
Related Articles
Jeddah (KUH KJRI) – Setelah agenda pendaftaran online yang berjalan sejak tanggal 7 Februari 2018 lalu, hari ini (4/3) Staf Teknis Haji 1 Ahmad Dumyathi Bashori (di Arab Saudi biasa disebut Konsul Haji, red) koordinasikan tim perekrutan temus untuk mempersiapkan pelaksanaan tes. Pertemuan ini dihadiri oleh karyawan dan berlangsung di ruang rapat Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah.
Dalam Pembukaan rapat tersebut, Konsul Haji menyampaikan bahwa hasil perolehan data pendaftar telah melebihi prediksi awal. “Jumlah pendaftar per tanggal 4 Maret hari ini telah mencapai 1470 orang dari unsur mukimin Arab Saudi dan pendaftar dari mahasiswa sekitar 500 orang. Perolehan tersebut telah melebihi prediksi dari yang telah diperkirakan”, tuturnya.
Angka pendaftar yang demikian besar tentu menggembirakan. Sebab semula dikhawatirkan akan terjadi penurunan jumlah pendaftar karena efek dari dinamika kebijakan amnesti ekspatriat dan kebijakan pajak bagi pekerja asing. Kebijakan tersebut mengakibatkan banyak warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Arab Saudi kembali ke tanah air.
Menanggapi hal ini, Ahmad Dumyathi mengingatkan perlu perubahan guna memperbaiki tata kelola rekrutmen yang ada guna mendapatkan SDM yang spartan, dedikatif, loyal pada target pelayanan kepada jemaah haji. “Sekarang kita perlu maksimalkan jumlah mendaftar yang demikian besar guna mendapatkan SDM yang handal, produktif, dedikatif dan loyal melayani jemaah,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Pimpinan Kantor KUH KJRI Jeddah ini juga menyampaikan bahwa perlu adanya klarifikasi isu negative yang beredar di masyarakat terkait pendaftaran calon pelayan tamu Allah ini. “ Sudah beberapa tahun kita telah melaksanakan pendaftaran online dengan tujuan efisiensi dan menghindari praktek curang, namun tetap muncul suara sumbang dikalangan masyarakat. Oleh karena itu kita perlu sosialisasikan kepada khalayak langkah apa saja yang telah kita lakukan, dan bagaimana prakteknya di lapangan”, paparnya. “Dan kita tidak anti kritik, untuk menjadi lebih baik kita perlu masukan. Memang kadang kita perlu obat yang pahit untuk menjadi sehat”, lanjutnya.(KUH/Adb,Zky)
Let me tell You a sad story ! There are no comments yet, but You can be first one to comment this article.
Write a comment