Gagal Terbang mendominasi Kasus Umrah di Arab Saudi

Related Articles

• Kebakaran Nyaris Terjadi di Pemondokan Jemaah Haji Indonesia 0 21.Aug
• Malam Pengantar Tugas Dan Ramah Tamah Di KUH 0 27.Feb
• Pembukaan Ujian Rekrutmen Temus, Jumlah Peserta Melebihi Ekspektasi 0 25.Mar

Jeddah (TUH-KJRI) – Kantor Teknis Urusan Haji-KJRI Jeddah mencatat dari awal tahun 2018 hingga pertengahan Februari 2018 terjadi sedikitnya 6 kasus umroh di Arab Saudi.

Ahmad Dumyathi Bashori, Staf Teknis Haji KJRI Jeddah mengatakan dari kasus umroh yang telah terjadi sejak awal tahun 2018 antara lain terjadi 3 kasus penelantaran jemaah umrah atau gagal kembali ke Indonesia, 2 kasus jemaah umrah meninggal dan satu kasus jemaah umrah sakit dan tersesat.

Dari enam kasus, kasus yang mendominasi adalah penelantaran jemaah haji batal terbang kembali ke Indonesia. Penelantaran jemaah umrah karena gagal terbang yang terjadi pada antara tanggal 13 Januari hingga 16 Februari 2018 menimpa 66 jemaah umrah, atas mediasi Kantor Teknis Urusan Haji mereka dapat dipulangkan keseluruhannya ke Tanah Air.

Hingga pertengahan Februari 2018, Kantor TUH KJRI Jeddah juga menangani jemaah umrah yang meninggal. Ada sebanyak 2 jemaah umrah yang meninggal karena sakit. Proses pemakaman jemaah meninggal dilakukan di Arab Saudi sebagaimana ketentuan yang berlaku di Arab Saudi. Proses pemakaman dilakukan setelah Kantor Teknis Urusan Haji menginformasikan berita duka kepada masing-masing keluarga almarhum.

Sedangkan kasus jemaah umrah yang sakit dan tersarar hingga berita ini di rilis, masing-masing berjumlah satu orang, masing-masing sudah pulang ke Tanah Air. Sehingga jumlah keseluruhan jemaah umrah yang mengalami masalah atau musibah dalam menjalani ibadah umrah sebanyak 70 jemaah.

Data tersebut adalah informasi yang didapat dari proaktif jemaah umrah yang melapor ke Kantor Teknis Urusan Haji. Maka diharapkan kepada segenap travel umrah untuk melaporkan kedatangan atau ketibaan ketika sampai ke Arab Saudi agar Kantor Teknis Haji KJRI Jeddah dapat memberikan pendampingan segera mungkin jika terjadi permasalahan jemaah umrah. (edy/kuh)