Pastikan Layanan Jemaah Haji, Konjen RI Jeddan dan Konsul Haji Kunjungi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi
Related Articles
Makkah (TUH-KJRI Jeddah) Menjelang penyelanggaraan operasional layanan ibadah haji yang semakin dekat, Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono dan Konsul Haji Nasrullah Jasam mengunjungi Kementerian Haji dan Umrah Arab saudi di kota Makkah, untuk memastikan kesiapan layanan kepada jemaah haji Indonesia saat melaksanakan ibadah haji. Pertemuan yang berlangsung siang ini (17/05) dihadiri pula oleh Pembantu Staf Teknis Haji (P-STH) 1 Agus Miroji, P-STH 2 Muhammad Lutfi Makky, Kasubdit Pengawas Umrah dan Haji Ditjen PHU Kemeng RI Nur Alya Fitra.
Pertemuan yang digelar di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi ini disambut langsung oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Abdul Fattah Mashat bersama beberapa stafnya. Pada kesempatan itu, Konjen Eko Hartono bersama Konsul Haji menanyakan tentang perihal layanan jemaah haji baik saat di Makkah, Madinah dan di wilayah masya’ir (wilayah Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Di awal musim haji pasca pandemi ini, ada beberpa perubahan skema administrasi dan layanan pada instansi di Arab Saudi yang melayani jemaah haji, sehingga perlu adanya klarifikasi untuk memastikan bagaimana pelayanan kepada jemaah haji Indonesian saat melaksanakan ibadah haji.
Pada kesempatan tersebut, Konsul Haji Nasrullah Jasam menyampaikan telah mempersiapkan berbagai hal termasuk kunjungan ke Kementerian Haji dan Umrah yang merupakan bagian dari proses finishing persiapan penyelenggaraan layanan ibadah haji yang akan dimulai dalam waktu dekat ini. Khususnya bagi Jemaah haji Indonesia yang rencananya akan datang tanggal 4 juni 2022.
Setelah pertemuan itu, Nasrullah mengatakan, “Beberapa hal yang kita samapaikan tadi mengenai kebijakan-kebijakan baru, kemudian tentang paket masya’ir, kemudain juga koordinasi terkait pelayanan-pelayanan lainnya seperti fastrack, akomodasi Makkah Madinah serta catering”. Ia juga mengatakan, “Secara umum yang berubah paling signifikan yaitu sistem pemaketan di ARMINA (Arafah, Muzdalifah, Mina, red.), yang sekarang kementerian haji sudah memutuskan untuk menetapkan paket tersebut dalam sistem e-hajj. Jadi para misi haji bisa melihat dalam 1 atau 2 hari mendatang, akan muncul harga paket layanan di masya’ir berikut komponennya. Akan kita tunggu nanti berapa besarannya dan apa saja yang dicover dalam paket masya’ir itu”, ucapnya.
Saat dikonfirmasi tentang kabar bahwa Inonesia akan mendapatkan visa haji yang pertama pada musim ini, konsul haji menyampaikan, “Yang dijanjikan oleh Wakil Menteri seperti itu (Indonesia mendapatkan visa haji yang pertama), dan akan kita lihat nanti. Dan tentu sebagai Jemaah haji yang jumlahnya terbesar di dunia bahkan dalam situasi pandemi sekalipun, kita memiliki beberapa prioritas yang akan diberikan oleh pemerintah Arab Saudi”. Ia melanjutkan, “Mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh Wakil Menteri menjadi kenyataan. Jadi untuk proses pemvisaan bukan hanya diberikan pertama kali, akan tetapi juga mempermudah proses pemvisaan selanjutnya karena waktunya yang praktis hanya kurang dua minggu lebih sedikit. Tentu yang kita inginkan bukan hanya visa pertama kali, tapi juga kemudahan untuk jamaah haji Indonesia dalam hal penerbitan visa”, pungkasnya. (zky/kuh)
Let me tell You a sad story ! There are no comments yet, but You can be first one to comment this article.
Write a comment