Evaluasi Kinerja, Dirjen PHU Semangati Karyawan TUH Jelang Operasional Haji

Related Articles

• Perubahan Waktu Pengumuman Hasil Seleksi Rekrutmen Tenaga Pendukung PPIH Arab Saudi Tahun 1439 H / 2018 M 1 08.Apr
• Jemaah Haji Yang Akan Pulang Perlu Menjaga Paspor 0 24.Sep
• Dikotomi Pelayanan Jemaah Karena Dam 0 12.Aug

Jeddah (TUH-KJRI Jeddah) Kantor Teknis Urusan Haji (TUH) KJRI Jeddah gelar rapat evaluasi kinerja siang ini(4/5). Pertemuan yang dihadiri oleh seluruh karyawan Kantor Urusan Haji Indonesia ini berlangsung di aula pertemuan dan dipimpin langsung oleh Staf Teknis Urusan Haji (STH) KJRI Jeddah Endang Jumali.

Pada kesempatan pertemuan tersebut, STH yang juga disebut Konsul Haji ini menyampaikan arahan dan motivasi kepada segenap karyawannya. “Untuk melaksanaah penyelenggaraan haji dan layanan kepada Jemaah dibutuhkan kerja kolektif. Selain itu semangat dan keihlasan harus tetap kita jaga serta fokus kepada amanah kita”, tutur Endang Jumali.

Selain itu, Konsul Haji juga menyampaikan bahwa pada masa awal kepemimpinannya ini merupakan era baru dengan manajemen dan system penilaian berbasis kinerja. “Pada masa kita ini adalah era baru untuk peningkatan kualitas manajemen dan system penilaian karyawan berbasis kinerja. Oleh karena itu, segala sesuatunya harus tertib administrasi. Misalnya absensi, karena ini akan berdampak pada jumlah honor khususnya pada tunjangan kinerja”, ungkap Konsul Haji.

Pertemuan yang merupakan konsolidasi internal kantor tersebut menjadi istimewa karena bertepatan dengan hadirnya Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama RI Nizar Ali di Arab Saudi. Hal ini sesuai dengan agenda kunjengan kerja Dirjen PHU pasca koordinasi 3 Menteri terkait persiapan operasional penyelenggaraan ibadah haji dan penambahan kuota jemaah sebanyak 10.000 orang.

Pada kesempatan sambutannya, Dirjen PHU menyampaikan pentinya integritas dan amanah dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara ibadah haji. “Sebagai petugas haji kita harus bisa kompak dan amanah serta memiliki integritas yang kuat terhadp institusi dalam mengemban amanah dan menyelesaiakan tugas. Seperti contohnya dalam konteks ini ketika menyelesaikan permasalahan, harus bisa membedakan permasalahan internal yang artinya harus bisa diselesaiakn dalam internal institusi atau eksternal yang mungkin kita bisa melibatkan pihak yang terkait”, tutur Nizar Ali.(zaky/TUH)