Minat Ke Haram Tinggi Meski Taxi Jual Mahal
Related Articles
Minat jemaah haji Indonesia untuk pergi ke Masjidil Haram tetap tinggi meski alat transportasi langka dan pengemudi taxi memasang tarif yang tinggi.
“Supir taxi jual mahal sekarang, kalau kemarin pagi masih minta 2 riyal per orang, Hari Ini naik jadi 8-10 riyal,”kata Nur Azizah Sholihati, jemaah kloter 31 JKT Pondok Gede, di Mekkah, Jumat siang.
Solihati yang sehari-hari berpraktek sebagai dokter umum di RS Qadar, kota Tangerang itu mengatakan pengemudi taxi jenis non sedan ini memang meminta bayaran per penumpang.
Diluar musim haji ongkos taxi dari hotel tempat Solihati menginap di Daerah Misfalah menuju Mesjid Haram paling mahal 15-20 riyal saja, maka tarifnya menjadi tiga – empat kali lipat.
Ditempat terpisah Ujang Mafhudin yang tergabung dalam kloter 36 JKS menceritakan dikloternya banyak jemaah yang memilih berjalan kaki.
“Kurang lebih 30 menit kami berjalan menuju Mesjid Haram untuk melasanakan sholat Jumat, ” kata Mafhudin, pemilik sebuah percetakan di Kota Bandung itu.
Sejumlah petugas haji yanghendak sholat di Mesjid Haram juga memilih berjalan kaki.
“Susah mendapatkan taxi jadinya kami Jalan kaki ke Haram,” kata Vitri Sasongko, petugas Daker Bandara, yang selama di Mekkah ditempat di hotel di daerah Mahbas Jin.
Namun tidak semua jemaah memaksakan diri untuk pergi ke Haram
“Minat untuk pergi ke Haram masih Ada tetapi dari hasil himbauan Alhamdulillah jamaah hanya sebagian kecil yg pergi ke Haram,” kata Satibi, jemaah kloter 5 SOC yang pemondokan ya berada di wilayah Aziziyah.
Menurut anggota polisi Polda Banten itu jamaah di kloternya sebagian besar sudah paham dan sudah menyesuaikan diri dengan kondisi sekarang.
Layanan bis sholawat yang menjadi andalan jemaah untuk pergi ke Mesjid Haram telah dihentikan Kamis siang (16/8/2018).
Penghentian layanan bis sholawat karena mengikuti peraturan Otoritas transportasi haji Arab Saudi.
Penarikan bis-bis dari jalan-jalan umum dimaksudkan untuk persiapan transportasi selama Masyair.
PPIH Arab Saudi telah menghimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri pergi ke Mesjid Haram. Dua hari menjelang keberangkatan ke Padang Arafah sebaiknya digunalan untuk menabung kesehatan.(dsuita/P-PPIH)
Let me tell You a sad story ! There are no comments yet, but You can be first one to comment this article.
Write a comment